Oleh : Gian Yoga Permana, S.Pd / Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Calon Guru Penggerak Angkatan 10SMK Negeri Jayakerta memasuki babak baru dalam perjalanan mencerdaskan kehidupan putra putri terbaik bangsa, secara kontekstual yaitu peserta didik yang berada di wilayah kecamatan jayakerta dan sekitarnya. Momentum awal dimulai dengan proses implementasi kurikulum merdeka di SMK Negeri Jayakerta melalui status penerapan dengan kategori mandiri belajar. Kategori ini menjadi tantangan yang menarik sebagai bagian dari pemahaman awal dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah.
Tentu, hal tersebut menghadirkan berbagai macam tantangan yang harus diselesaikan secara kolaboratif oleh seluruh warga sekolah, salah satu solusi untuk menyelesaikan tantangan tersebut diantaranya adalah dengan kegiatan diseminasi atau berbagi praktik baik mengenai implementasi kurikulum merdeka. Seiring dengan telah hadirnya 4 orang guru penggerak di sekolah ini, yang menjadi sumber daya potensial untuk memberikan pemahaman kepada rekan sejawat dan para murid, proses diseminasi ini berjalan secara kontinyu sejalan dengan agenda program pendidikan guru penggerak.
Pada kali ini berbagi praktik baik dilakukan oleh saya, Gian Yoga Permana. Yang merupakan salah satu guru mata pelajaran pendidikan pancasila di SMK Negeri Jayakerta, dan berkesempatan untuk melengkapi potensi sumber daya sebagai seorang guru penggerak di angkatan 10 tahun 2024. Kegiatan ini saya lakukan tentu sebagai tanggung jawab profesional dan kepedulian saya kepada civitas SMK Negeri Jayakerta. Pada kegiatan berbagi praktik baik kali ini saya mengusung tageline “Peran penting SMK Negeri Jayakerta untuk bergerak bersama menuju Indonesia Emas”. Kegiatan praktik baik ini berisi konten tentang konsep materi paradigma perubahan pendidikan, budaya positif, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan peran / posisi kontrol guru pada mekanisme segitiga restitusi.
Berdasarkan pengalaman dan perjalanan dari para Guru Penggerak sebelumnya kegiatan ini telah dilaksanakan dan berdampak positif, ini menjadi pengalaman berharga untuk kembali saya lakukan dalam rangka memperkaya materi dan inisiatif mengenai materi yang disampaikan, dalam kegiatan tersebut diperoleh fakta bahwa berdasarkan analisis guru BK yaitu Bapak Hendra Junaryo S.T terkonfrimasi bahwa memang betul, segala perilaku murid yang belum mempedomani nilai – nilai kebajikan terjadi karena ada beberapa kebutuhan dasar murid yang tidak terpenuhi, diskusi berjalan menarik dengan metode variatif, diselingi tampilan hasil implementasi budaya positif yang dilakukan oleh saya pribadi dalam proses pendidikan, ditemukan berbagai fakta yang menarik dan unik terkait perilaku murid di SMK Negeri Jayakerta. Dalam kegiatan ini pun dilaksanakan simulasi pembuatan keyakinan kelas, dengan judul simulasi “keyakinan guru”. Hal ini merupakan langkah awal agar keyakinan kelas dapat di implementasikan di seluruh kelas di SMK Negeri Jayakerta, setelah ini terjadi diharapkan kedepan akan terbentuk keyakinan sekolah. Kemudian pada beberapa sesi juga saya mencoba untuk mengetahui kebutuhan dasar guru, dengan cara menyebar angket / kuesioner, kemudian mengkonnfirmasi posisi guru guru SMK Negeri Jayakerta ketika terjadi Pelanggaran / Kesalahan murid, ada di posisi mana para guru ? dan seperti apa peran di posisi masing – masing.Semoga dengan kegiatan ini, akan terbentuk support system yang baik, sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara Sehingga Merdeka Belajar benar – benar terwujud di SMK Negeri Jayakerta